Awal tahun 1993 ada 6 santri putri
datang ke rumah Mohammad Asrori Alfa minta belajar agama dalam kitab kuning.
Pada saat itu sang Ustadz baru tamat dari pondok pesantren Lirboyo Kediri yang
diasuh Romo K.H. Ahmad Idris Marzuki. Berselang dua tahun kemudian, tahun 1995
jumlah santri meningkat 3 kali. Akhirnya sang Ustadz dibantu teman karibnya
Ustadz M. Fathoni yang juga alumni Lirboyo.
Pada tahun yang sama berdirilah FKPS
(Forum Komunikasi Para Santri) yang nama lengkapnya (FKPS Banin-Banat
Al-Mubtadi-ien). Pendirian ini bermaksud untuk membuahkan ikatan emosional
diantara sesama santri, dan memperkokoh idealisme perjuangan mereka dalam
mengangkat masyarakat banyak pemuda pengangguran, a-moral, bahkan tidak sedikit
yang terpengaruh minuman keras, dan narkoba atau pemuda yang drop out.
Selanjutnya tahun 1996 sudah mampu
mengadakan haflah local secara mandiri, jumlah santrinya mencapai 76. Bersamaan
bergulirnya waktu tersebut ada ustadz yang membantu lagi yaitu ustadz M. Rifa’i
Abbas alumni Lirboyo dan ustadz Kholil alumni pesantren Tegal Rejo Jawa Tengah.
Ikatan santri dan para asatidz
terjadi kerja sama yang kokoh, kebersamaan, keterbukaan, kesetiakawanan,
demokrasi dan juga besar dukungan masyarakat sekitarnya, maka santripun
bertambah pesat mencapai 100 orang. Begitu pula jumlah ustadz dan ustadzahnya.
Kemudian juga pernah ada kunjungan 3 hari dari PMII Komisariat STAIN Malang,
UNIGA Malang, dan STAIN Kediri.
Akhirnya, bertepatan tahun 1998 M, nama FKPS
Banin-Banat Al-Mubtadi-ien diubah dengan sebutan nama sebuah pesantren yakni :
“PONDOK PESANTREN SALAF MODERN (PPSM) BANIN-BANAT AL-MUBTADI-IEN” Badal
Ngadiluwih Kediri Jawa Timur. Bersama bergulirnya pertumbuhan santri PPSM
Banin-Banat Al-Mubtadi-ien Badal Ngadiluwih Kediri, maka pada tahun 2008 telah memiliki
tingkatan-tingkatan pendidikan formal :
PAUD PERMATA HATI MARWIYYA (3 tahun), Madrasah Tsanawiyah MTs. PLUS (3 Tahun),
maupun Non Formal, sebagaimana: Madrasatul Qur’an (3 tahun)), Madrasah Sifriyah
(2 tahun), Madrasah Ula (6 tahun), Madrasah Wustha (3 tahun), Madrasah Ulya (3
tahun), Ma’had Al-Fattah Al-Aly (rencana) dengan jumlah semua santri ± 401
putra/putri. Sedangkan kegiatan yang lain juga diprioritaskan di pesantren ini
sebagaimana: seminar, pelatihan keagamaan, keorganisasian, kemasyarakatan,
budaya dan seni Islami (Javin Arabic), yang terorganisir dalam wadah
bernama Rebana Islami “Jaziratul Fata” yang didirikan pada tanggal 17
Maret 2003). Disamping itu, PPSM Banin-Banat Al-Mubtadi-ien Badal Ngadiluwih
Kediri juga sering dipakai pelatihan-pelatihan oleh sejumlah Perguruan Tinggi
di Kota Kediri, seperti : STAIN, UNISKA, IKIP PGRI, STAI Tribakti, maupun luar
daerah Tulungagung maupun Malang sebagaimana halnya UM, UNISMA, UNIGA, widiya
Gama maupun UIN, dan STAIN. Meskipun demikian, banyak acara dan agenda yang
direalisasikan di pesantren tersebut, PPSM Banin-Banat Al-Mubtadi-ien belum
memiliki gedung aula permanen yang dapat membanggakan terhadap masyarakat
sekitar. Pada saat kondisi riil Pondok Pesantren seperti inilah, maka yang
sangat dibutuhkan sekarang secara mendesak dan suatu keharusan adalah
kelas-kelas, asrama, perpustakaan, Laboratorium bahasa, dan perkantoran yang
permanen dan representatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar