Rabu, 30 Mei 2012

SEJARAH PERKEMBANGAN PPSM BANIN-BANAT AL-MUBTADI-IEN


Awal tahun 1993 ada 6 santri putri datang ke rumah Mohammad Asrori Alfa minta belajar agama dalam kitab kuning. Pada saat itu sang Ustadz baru tamat dari pondok pesantren Lirboyo Kediri yang diasuh Romo K.H. Ahmad Idris Marzuki. Berselang dua tahun kemudian, tahun 1995 jumlah santri meningkat 3 kali. Akhirnya sang Ustadz dibantu teman karibnya Ustadz M. Fathoni yang juga alumni Lirboyo.

Pada tahun yang sama berdirilah FKPS (Forum Komunikasi Para Santri) yang nama lengkapnya (FKPS Banin-Banat Al-Mubtadi-ien). Pendirian ini bermaksud untuk membuahkan ikatan emosional diantara sesama santri, dan memperkokoh idealisme perjuangan mereka dalam mengangkat masyarakat banyak pemuda pengangguran, a-moral, bahkan tidak sedikit yang terpengaruh minuman keras, dan narkoba atau pemuda yang drop out.

Selanjutnya tahun 1996 sudah mampu mengadakan haflah local secara mandiri, jumlah santrinya mencapai 76. Bersamaan bergulirnya waktu tersebut ada ustadz yang membantu lagi yaitu ustadz M. Rifa’i Abbas alumni Lirboyo dan ustadz Kholil alumni pesantren Tegal Rejo Jawa Tengah.

Ikatan santri dan para asatidz terjadi kerja sama yang kokoh, kebersamaan, keterbukaan, kesetiakawanan, demokrasi dan juga besar dukungan masyarakat sekitarnya, maka santripun bertambah pesat mencapai 100 orang. Begitu pula jumlah ustadz dan ustadzahnya. Kemudian juga pernah ada kunjungan 3 hari dari PMII Komisariat STAIN Malang, UNIGA Malang, dan STAIN Kediri.

Akhirnya, bertepatan tahun 1998 M, nama FKPS Banin-Banat Al-Mubtadi-ien diubah dengan sebutan nama sebuah pesantren yakni : “PONDOK PESANTREN SALAF MODERN (PPSM) BANIN-BANAT AL-MUBTADI-IEN” Badal Ngadiluwih Kediri Jawa Timur. Bersama bergulirnya pertumbuhan santri PPSM Banin-Banat Al-Mubtadi-ien Badal Ngadiluwih Kediri, maka pada tahun 2008 telah memiliki tingkatan-tingkatan  pendidikan formal : PAUD PERMATA HATI MARWIYYA (3 tahun), Madrasah Tsanawiyah MTs. PLUS (3 Tahun), maupun Non Formal, sebagaimana: Madrasatul Qur’an (3 tahun)), Madrasah Sifriyah (2 tahun), Madrasah Ula (6 tahun), Madrasah Wustha (3 tahun), Madrasah Ulya (3 tahun), Ma’had Al-Fattah Al-Aly (rencana) dengan jumlah semua santri ± 401 putra/putri. Sedangkan kegiatan yang lain juga diprioritaskan di pesantren ini sebagaimana: seminar, pelatihan keagamaan, keorganisasian, kemasyarakatan, budaya dan seni Islami (Javin Arabic), yang terorganisir dalam wadah bernama Rebana Islami “Jaziratul Fata” yang didirikan pada tanggal 17 Maret 2003). Disamping itu, PPSM Banin-Banat Al-Mubtadi-ien Badal Ngadiluwih Kediri juga sering dipakai pelatihan-pelatihan oleh sejumlah Perguruan Tinggi di Kota Kediri, seperti : STAIN, UNISKA, IKIP PGRI, STAI Tribakti, maupun luar daerah Tulungagung maupun Malang sebagaimana halnya UM, UNISMA, UNIGA, widiya Gama maupun UIN, dan STAIN. Meskipun demikian, banyak acara dan agenda yang direalisasikan di pesantren tersebut, PPSM Banin-Banat Al-Mubtadi-ien belum memiliki gedung aula permanen yang dapat membanggakan terhadap masyarakat sekitar. Pada saat kondisi riil Pondok Pesantren seperti inilah, maka yang sangat dibutuhkan sekarang secara mendesak dan suatu keharusan adalah kelas-kelas, asrama, perpustakaan, Laboratorium bahasa, dan perkantoran yang permanen dan representatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar